Minggu, 12 April 2009

Nasib Bangsa Indonesia

Sudah diramalkan oleh banyak pengamat bahwa Partai Demokrat akan keluar sebagai Bintang dalam Pemilu Legislatif, karena Sosok SBY masih dianggap cukup popular di dalam masyarakat, sehingga Sosok SBY terasa cukup kuat untuk mendongkrak perolehan suara untuk Partai ini. Masyarakat yang semula menginginkan angin perubahan, yang sebelum Pemilu Legislatif dilaksanakan, sempat berpikir "ABS" (Asal Bukan SBY), ternyata mulai berpikir kritis-pragmatis & logis. Bukan saatnya lagi masyarakat kita menjiplak mentah-mentah perilaku masyarakat Amerika Serikat yang mengusung Motto "ABB" (Asal Bukan Bush) untuk menyelesaikan masalah dalam negeri mereka, sehingga di luar dugaan, Presiden yang berasal dari Kulit Hitam pun dapat dipilih menjadi Panglima dari Negara Adidaya ini (pertama kali dalam sejarah Amerika Serikat yang mayoritas warganya adalah Kulit Putih), karena masyarakat ingin suatu hal yang baru, yakni perubahan itu sendiri.

Kondisi di Indonesia tidaklah sama dengan kondisi di Negeri Paman Sam. Pemerintahan SBY saat ini memang terlihat seolah-olah melaksanakan Reformasi "Setengah-Hati. " Akan tetapi, masyarakat maklum, karena kendatipun SBY menang dalam Pemilu Eksekutif, dia juga merasa perlu mendengar suara Parlemen. Memang SBY tidak mungkin digulingkan oleh Legislatif (seperti kasus Mantan Presiden sebelumnya), karena proses pemilihan SBY adalah dilakukan oleh Rakyat Indonesia & bukan oleh Legislatif. Akan tetapi, SBY merasa perlu menjalin hubungan baik dengan Partai Pemenang Pemilu 2004 untuk menggolkan semua rencana-rencana pembangunan ekonominya. Dengan suasana riuh, sulit bagi Kabinet SBY untuk mengimplementasikan program-program ekonominya, karena bisa jadi Rancangan Undang-Undang (RUU) yang disusun oleh Eksekutif akan ditolak mentah-mentah di Parlemen.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar