Minggu, 12 April 2009

Kata Dewan Pakar..

Intinya, masyarakat Indonesia sudah mulai pintar dan dapat berpikir kritis. Mereka sadar bahwa dalam pemerintahan sekarang posisi SBY terjepit. Istilah kata, "maju kena - mundur pun kena." SBY ingin melaksanakan cita-cita Reformasi yang Hakiki, yakni pemberantasan Korupsi yang selalu didengung-dengungka n dalam Kampanye 2004 maupun 2009. SBY merasa mempunyai Kontrak Politik dengan Rakyat Indonesia sebagai pemilih. Disisi lain, apabila Ia bertindak terlalu radikal, Ia akan dijegal di Parlemen. Untuk menyiasatinya, maka Ia perlu memilih Para Pembantu yang handal, berani bertindak, & jujur. Beberapa Pandawa Ekonomi yang dipilihnya memang sudah kita kenal dengan baik di jalur Akademisi, Korporat, Lembaga Sosial Masyarakat, & Kancah Internasional, seperti:

1. Sri Mulyani (Akademisi - Dosen UI; LSM - Lembaga Penyelidikan Ekonomi &
Masyarakat FEUI; Korporat - Ex. Komisaris Astra International Tbk.; & Kancah
International - Direktur IMF untuk Kawasan Asia Pasifik).

2. Mari Pangestu (Akademisi - Dosen UI; LSM - Center for Strategic &
International Studies (CSIS); Korporat - Ex. Komisaris Jakarta Setiabudi
International; & Kancah International - Mitra Bestari dari Bulletin of Indonesian
Economic Studies (BIES) yang diterbitkan oleh Australian National University
(ANU), yang merupakan salah satu Jurnal Ilmiah International Yang
Terakreditasi untuk masalah Ekonomi di Kawasan Asia Pasifik secara umum &
Indonesia secara spesifik).

3. Dr. Boediono (Akademisi - Dosen UGM; Birokrat - Mantan Menkeu era
Megawati; & Kancah International - Mitra Bestari dari BIES)

Terlepas dari Pro & Kontra apakah mereka adalah Antek-Antek Kapitalis yang menjerumuskan Bangsa Indonesia ke dalam jurang ketergantungan atau apakah mereka adalah Agen IMF (The IMF Girls), yang jelas, sepak terjang Pandawa Ekonomi ini di Depkeu secara umum & Ditjen Pajak & Bea Cukai secara khusus, patut diacungi jempol. Tak heran jika Ia dianugerahi sebagai The Best Asian Finance Minister & Menteri yang berhasil mereformasi Direktorat yang paling Korup di Indonesia. Yang lebih hebatnya lagi adalah, Para Pandawa Ekonomi ini terlepas dari kegiatan Politik Praxis, sehingga segala tindakan mereka cenderung Netral & mempertimbangkan rasa keadilan masyarakat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar